pejuang aceh tempo dulu |
betulkah aceh itu "pungo"(gila) ?part II-Belanda
yang pertama kali menyatakan aceh moorden untuk rakyat aceh. Belanda tidak sanggup pikir dengan perilaku
pejuang aceh yang seakan seperti bunuh diri. Belanda merasa banyak kali
kerugian secara materiil dan banyak sekali marsose belanda yang mati sia-sia.
Belnda dibuat pusing tujuh keliling oleh pasukan pejuang aceh. Banyak tentara
belanda yang mengalami stres dan tekanan mental yang sangat luar biasa. Bahkan
ada yang sampai gila sampai harus di pulangkan ke negeri nenek moyangnya.
Begitulah aceh dimata orang belanda.
Sampai kemudian hari belanda menyebut masyarakat aceh masyarakat yang barbar.
Masyarakat yang tidak ada peradaban yang sama halnya seperti kanibalisme. Walaupun
sebenarnya mereka(belanda)tidak punya bukti yang membuktikan asumsi mereka
tersebut.
Pada dasarnya belandalah sepatutnya
dibilang gila, kenapa? Belanda gila-gilaan memikirkan bagaimana menaklukkan
wilayah aceh. Perang aceh adalah perang terlama bagi belanda dalam menguasai
suatu daerah. Daerah-daerah lain tidak butuh waktu lama bagi untuk
mendudukinya. Bahkan ada suatu daerah tanpa ada perlawanan oleh penduduk
sekalipun. Aceh inilah yang membuat belanda membuat belanda pusing tujuh
keliling memikirkan cara untuk menaklukkan aceh. Selama perang aceh, biaya
perang cukup banyak dihabiskan dalam menumpas perlawanan rakyat aceh. Pasukan belanda
banyak sekali yang mati sia-sia di tangan pejuang-pejuang aceh. Belum lagi
mental yang tertekan seperti telah aku singgung di atas. Banyak pasukan yang
harus didatangkan dari wilayah jajahan lain untuk membantu melawan aceh. Saat semua
wilayah di nusantara( saat itu belum ada negara indonesia) telah di kuasai oleh
belanda sepenuhnya,hanya Aceh yang belum jatuh ke tangan belanda. Aceh juga
akhirnya sebagai ujung tombak ada dan bertahannya negara yang bernama indonesia
seperti saat ini. Aceh wilayah modal untuk mendirikan satu negara. Saat itu, semua
daerah dibawah kekuasaan belanda. Radio Rimba Raya mengudara mensuarakan bahwa
indonesia masih ada satu wilayah yang belum mampu di kuasai belanda, yaitu
Aceh.
Sejarah memang sering dilupakan. Sejarah
sering di buat menjadi suatu hal yang hanya cerita rakyat bahkan bbisa saja
menjadi mitos. Tapi sejarah tidak bisa di putarbalik dengan kehendak siapa
saja. Setiap sejarah punya coretan yang tersimpan dengan rapi dan tidak akan
pernah hengkang dalam setiap ingatan pelaku sejarah dan pemerhati sejarah.
Seperti yang yang telah aku tuliskan
sebelumnya tentang aceh gila(baca:betulkah aceh itu "pungo"(gila) ?). Ini adalah bagian keduanya. Masih banyak
yang ingin aku tuliskan tentang aceh. Daerah yang menjadi incaran banyak bangsa
di masa lalu sampai sampai saat ini pun banyak bangsa yang ingin menguasai
aceh. Hanya saja bukan seperti penjajahan masa lalu tapi penjajahan modern
dengan gaya baru pula. Aceh pungo(gila) bukan saja dalam hal perang, tapi
banyak perilaku-perilaku orang aceh yang lain sehingga mendapat label
pungo(gila). Akan aku tulis selajutnya di part III. Semoga
0 komentar: