Gua putri pukes
Aceh
tengah memiliki banyak cerita –cerita dulu/mitos yang sampai saat ini terkadang
masih di yakini oleh sebagian masyarakat. Cerita tersebut sebenarnya mendidik
manusia untuk menjadi pribadi yang baik, yang taat pada agama dan juga pada
orang tua. Cerita-cerita tersebut turun temurun di ceritakan kepada anak
cucunya dan tidak bukti yang tertulis,jadi lidah sebagai penyambung cerita
tersebut sehingga kalau suatu saat cerita tersebut tak pernah terdengar lagi
maka nilai suatu sejarah sudah di telan bumi.
Gua
putri pukes adalah salah satu cerita-cerita yang masih percaya oleh sebagian
masyarakat aceh tengah. Gua ini punya dasar cerita yang terus di turunkan
kepada anak-cucunya. Gua ini terletak di jalan berdekatan dengan lut tawar atau
jalan untuk mengelilingi lut tawar. Masyarakat yang ke takengon biasanya selalu
menempatkan waktunya untuk -singgah di gua di gua ini untuk sekedar lihat-lihat
putri pukes yang sudah jadi batu. Gua ini letaknya tepat di kamping mendale
kecamatan kebayakan kabupaten aceh tengah.
putri pukes menjadi batu
Legenda putri pukes
Dari
cerita masyarakat asal muasalnya putri pukes menjadi batu adalah dahulu kala
putri telah di sunting oleh seorang pangeran dari negeri seberang. Adat daerah
tersebut waktu itu mengharuskan mempelai wanita untuk menetap di rumah sang
suami untuk sementara waktu. Bagi sang putri hal tersebut membuatnya larut
dalam kesedihan karena harus berpisah dengan orang dan meninggalkan negerinya
sendiri. Tapi sang putri harus patuh terhadap adat yang berlaku di masyarakat
kala itu. Setelah segala acara resepsi selesai, pengeran beserta akan pulang ke
negerinya. Dengan berat hati sang putri harus melangkahkan kaki nya untuk
pulanh ke negeri suaminya.
Saa-saat keberangkatan, sang ibu berpesan kepada
putrinya ketika melangkah meninggalkan negerinya untuk berjalan terus ke depan
dan jangan pernah menengok ke belakang. Putri pun mengiyakan dan akan patuh
pada pesan yang di sampaikan ibunya. Rombongan pun mulai berjalan meninggalkan
negeri sang putri. Sang putri meneteskan air matanya karena tidak dapat menahan
kesedihan berpisah dengan orang tuanya.tiba=tiba, tanpa disadari sang putri
menengok ke belakang. Dengan tiba-tiba angin bertiup dengan kencangnya, hujan
turun dengan derasnya. Para rombongan masuk kedalam gua yang sekarang gua putri
pukes tersebut. Hujan sampai berhari-hari tidak reda dan sang putri menjadi
batu beserta dengan rombongannya. Bahkan ada cerita dari masyarakat, danau lut
tawar terbentuk karena hujan ketika putri pukes melanggar aturan tidak boleh
melihat ke belakang(baca: danau di negeri seribu bukit ). Hujan yang lama sehingga menyebabkan genangan air yang
banyak maka terbentuklah danau tersebut. Walaupun sebagian masyarakat lain
tidak mempercayainya.
Itulah
asal usul gua putri pukes yang banyak di kunjungi oleh masyarakat saat ini. di
dalam gua putri pukes ada sumur yang katanya 3 bulan sekali keluar mata air. Bagi
sobat-sobat ke dataran tinggi gayo silahkan mampir ke gua putri pukes. Untuk masuk
ke gua sobat cukup bayar 5 ribu saja dan akan di ada pemandu yang menemani
sobat masuk ke gua tersebut.
Tunggu
apa lagi .. let’go to takengon.....
0 komentar: