Lhokseumawe
salah satu kota di aceh yang terkenal dengan gas alamnya di rancung tapi, itu
dulu. Sekarang hanya sedikit lagi yang mungkin terkandung di bawah perut kota
lhoseumawe. Sekitaran tahun 70-an di temukannya ladang gas di dekat pantai
rancung. Dengan demikian, petro dollar menjadi sebutan untuk kota lhokseumawe. Lhoseumawe
menjadi kota yang sangat berkembang saat itu. Di manca negara lhokseumawe tidak
asing lagi di telinga orang. Tapi sekarang semua itu telah berubah. Volume gas
yang sudah berkurang membuat beberapa perusahaan aceh utara tidak dapat
beroperasi lagi. Seperti PT KKA da juga PT AFF.
Akan tetapi itu
hanya sekilas tentang lhokseumawe dan itu bukan fokus pembahasan disini. Aku ingin
membahas tentang bendungan atau di kenal dengan sebutan waduk kota lhokseumawe.
Kurang tau aku berapa luas waduk ini akan tetapi waduk ini di mulai dari dekat
terminal labi-labi kota dan berakhir ke jalan keluar kota di mon geudong. Sekarang
tempat ini menjadi sangat ramai di kunjungi para pengunjung bahkan mungkin juga
dari luar daerah. Sudah banyak para pedagang menjajakan menu makanana yang
bermacam-macam. Secara nyata. Pada malam hari Tempat ini di sulap seperti
sebuah club malam d tempat terbuka. Irama-irama musik DJ dengan lampu
berkelip-kelip menjadi icon waduk ini. anak-anak komunitas sering menjadikan
waduk ini sebagai tempat mereka nongkrong menghabiskan malam. Para-para mabuk
cinta tidal lupa pula mengambil bagian di waduk ini. akan sangat terasa banyak
sekali pengunjungnya adalah pada malam minggu dan juga malam sabtu. Mereka(pengunjung)
seakan tak pernah bosan mengunjungi waduk ini.
Pohon yang
berbaris di pinggir jalan menjadi suatu keindahan tersendiri. Pemandangan pantai
sebelah kiri kanan menjadi pemandangan ketika berada disini. Kadang ada juga
hanya sekedar lewat waduk ini. pada sore hari banyak orang-orang menghabiskan
waktunya dengan memanjing di waduk ini dan juga para pencari tiram turun ke air
untuk menyambung hidupnya. Sebenarnya waduk ini perlu perhatian lagi dari
pemerintah. Aku rasa masih kurang nyaman sampah-sampah di sekitaran waduk
sehingga menyebabkan bau busuk ketika kita melewatinya. Dan juga maksiat di
bawah pohon menjadi tempat bagi sejoli untuk merajuk kasih yang masih terurai.
Itu sedikit
informasi mengenai waduk lhokseumawe. Bagi yang belum pernah datang dan
penasaran dengan saya tulis ini, silahkan datang dan nikmati tempat ini. untuk menuju ke sana lansung saja
ke pusat kota kemudian cari sebuah bangaunan yang ada kubah mesjid tau terminal
labi-labi. Di samping itu ada jalan untuk menuju ke waduk..
Jangan lupa
lestarikan alam.
Salam lestarii..
0 komentar: