Tidak
pernah habis media memberitakan tentang bencana yang tiap saat menghantui
perasaan waraga negara indonesia. Kejadian yang merugikan banyak orang bahkan
jiwa manusia menjadi melayang dengannya. Siapa yang seharusnya di salahkan?
Rakyat, pemimpin, penguasa, atau tuhan? Adakah jawabannya?
Pembakaran
hutan di sumatera, gunung-gunung yang bergemuruh, banjir menerjang apa saja
yang menghadang didepannya. Sementara, di lain tempat kekeringan melanda dengan
dahsyatnya sampai-sampai air untuk kehidupan sehari-hari tidak ada. Setiap hari
tersiar kabar akan semua itu di media cetak maupun, elektronik maupun media
online. Apakah tuhan sudah marah pada kita? Tanyakan pada diri kita
masing-masing.
Alam
memberikan segala kemudahan kepada kita untuk proses kehidupan kita. Tapi
ketika alam di jarah, di perkosa, di rusak tanpa pertanggungjawaban. Apakah
alam akan tinggal diam. Alam(hutan,binatang,dll) adalah sama dengan kita.
Sama-sama makhluk hidup yang diciptakan oleh sang khalik dengan tugas
masing-masing dan hak kewajiban yang melekat pada setiap makhluk. Tetapi kenapa
kita masih deskriminasi dengan makhluk tersebut. Padahal semua itu sebagai
bahan mentah untuk menunjang kelangsungan kehidupan manusia. Manusia tidak
mungkin bisa hidup dengan tanpa keseimbangan alam.
Pada
jaman ini, manusia menebang pohon untuk membuka lahan perkebunan. Membabat hutan untuk mendirikan apartemen,
villa di dataran tinggi. Boleh saja melakukan hal tersebut-tersebut asal sesuai
dengan hukum yang berlaku dan juga memperhatikan lingkungan sekitar. Tapi yang
terjadi dilapangan berlainan dengan yang tertulis dikertas. Pemimpin dan
penguasaha seakan tutup telinga dengan jeritan warga yang berada di pinggirnya.
Banyak peristiwa yang terjadi seperti itu di indonesia umumnya dan Aceh pada
khusunya.
Siapa
yang merasakan akibat atas semua itu ? rakyat biasa itu suda pasti. Para-para
pembesar hanya mampu berkomentar di depan para kuli tinta. Pemerintah
seharusnya mengayomi, melindungi dan melayani setiap warga republik ini. rakyat
telah memberikan mandat tertinggi kepada wakil-wakilnya di dewan untuk
memedulikan rakyat. Rakyat memberi kepercayaan kepada wakil untuk duduk dikursi
yang katanya empuk itu. Rakyat hanya pion yang mudah sekali di depak dari catur
perpolitikan negeri kepulauan ini. mereka sibuk membagi-bagikan uang warga yang
tidur di pinggir jalan, gepeng dan lain. Kenapa tuhan tidak saja mengambil mereka
lewat amukan alam ini? kenapa anak-anak yang masih ingin main-main diatas tanah
negeri, orang-orang baik,atau bahkan baru pertama kali melihat dan menginjakkan
kakinya di dunia.
Allah
maha adil. Allah sudah merencanakan dengan sedemikian rupa beserta hikmahnya
yang tidak dapat dipahami oleh sebagian manusia. Waktu akan membuktikan
segalanya..
Terus
lah menjaga alam ini karena alam adalah sahabat hidup manusia.
0 komentar: